Search Suggest

Monitoring Lampu Otomatis dengan ESP32, Komunikasi Data WiFi, User Interface Bylnk

Lampu otomatis berbasis ESP8266 yang dibuat oleh Musthofa miftakhul zaini, Nur aghni hidayatul hasanah dan Salma ayu wahida yang merupakan siswa TEI SMKN 1 Nglegok adalah contoh nyata penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dukungan teknologi Wi-Fi, perangkat ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memberikan efisiensi energi, keamanan, dan fleksibilitas tinggi. Proyek ini dapat menjadi pintu masuk menuju ekosistem rumah pintar yang lebih cerdas dan terintegrasi, sejalan dengan perkembangan era digital modern. 

Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui sistem lampu otomatis berbasis ESP8266. Dengan memanfaatkan koneksi Wi-Fi, lampu ini tidak hanya memberikan kemudahan pengendalian pencahayaan, tetapi juga menghadirkan efisiensi energi serta integrasi dengan ekosistem rumah pintar.


Gambar 1.1. Tampilan dalam Produk Lampu Otomatis 

Temukan project-project elektronika lainnya di TeFa TEI SMKN 1 Nglegok


Fitur Utama Lampu Otomatis Berbasis ESP8266

1. Kontrol Jarak Jauh

Lampu dapat dihidupkan atau dimatikan dari mana saja melalui smartphone atau komputer yang terhubung ke internet.

2. Waktu Pengaturan

Pengguna dapat mengatur jadwal kapan lampu menyala atau mati, misalnya menyala otomatis saat senja dan padam ketika fajar tiba.

3. Sensor Cahaya

Lampu hanya akan menyala ketika cahaya sekitar redup, sehingga energi tidak terbuang percuma.

4. Sensor Gerakan

Lampu menyala ketika ada pergerakan terdeteksi, lalu otomatis mati ketika ruangan kosong.

5. Integrasi dengan Platform Pihak Ketiga

Mendukung kontrol suara melalui Google Home, Amazon Alexa, atau Apple HomeKit. Sehingga Anda dapat mengendalikan lampu otomatis ini menggunakan suara atau aplikasi yang terhubung.

6. Pemantauan Energi

Beberapa implementasi dapat menghitung konsumsi daya lampu, sehingga pengguna lebih bijak dalam pemakaian listrik.

7. Notifikasi Pintar

Sistem dapat mengirim peringatan ke smartphone ketika terdeteksi peristiwa tertentu, seperti adanya gerakan mencurigakan.

8. Otomatisasi Kompleks

Lampu bisa diatur agar menyala saat sensor gerakan aktif pada malam hari atau dikombinasikan dengan sensor suhu untuk pengaturan lebih cerdas. Misalnya, mengaktifkan lampu saat sensor gerakan mendeteksi pergerakan di malam hari, atau menggabungkan sensor suhu untuk mengatur lampu berdasarkan suhu ruangan.

9. Aksesibilitas Aplikasi Seluler

Dengan menggunakan aplikasi seluler yang sesuai akan mudah melalui aplikasi khusus di ponsel atau tablet.

10. Fleksibilitas Pemrograman

ESP8266 memungkinkan pengguna untuk menambahkan fitur sesuai kebutuhan dan kreativitas masing-masing.

Fitur-fitur ini membantu membuat lampu otomatis berbasis ESP8266 menjadi alat yang sangat fleksibel untuk mengotomatisasi pencahayaan di rumah atau di berbagai lingkungan. 


Spesifikasi Teknis

1. Komunikasi Wi-Fi

Mikrokontroler seperti ESP8266 atau ESP32 digunakan sebagai pusat kendali. Modul ini memiliki kemampuan untuk terhubung ke jaringan Wi-Fi, sehingga dapat berkomunikasi dengan server, aplikasi, maupun perangkat lain secara online.

2. Kecepatan Transfer Tinggi

Wi-Fi mendukung transfer data berkecepatan tinggi, sehingga pengiriman perintah dari aplikasi ke lampu dapat dilakukan hampir secara real-time. Hal ini sangat penting dalam sistem yang membutuhkan respon cepat.

3. Stabilitas Jaringan

Dibandingkan jaringan seluler (3G, 4G, 5G), Wi-Fi lebih stabil terutama di area dalam ruangan. Kualitas sinyal yang konsisten membuat proyek lebih andal untuk digunakan dalam jangka panjang.

4. Keamanan

Karena menggunakan jaringan nirkabel, Wi-Fi memiliki risiko keamanan tambahan. Oleh karena itu, proyek ini disarankan menggunakan enkripsi kuat serta filter MAC address. Dengan demikian, hanya perangkat yang diotorisasi yang bisa mengakses sistem kontrol. 


Hardware yang Digunakan 

1. ESP8266 NodeMCU

ESP8266 sendiri merupakan chip WiFi dengan protocol stack TCP/IP yang lengkap. NodeMCU dapat dianalogikan sebagai board arduino-nya ESP8266. Program ESP8266 sedikit susah karena diperlukan beberapa teknik wiring serta tambahan modul USB  to serial untuk mengunduh program. 
Gambar 1.2. ESP8266

2. Sensor LDR

Sensor LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis sensor berubah resistansinya tergantung pada intensitas cahaya diterimanya. LDR adalah komponen elektronik yang mempunyai resistansi yang lebih rendah ketika terpapar cahaya. Ini sangat berguna dalam berbagai aplikasi yang melibatkan cahaya atau otomatisasi berdasarkan kondisi  
Gambar 1.3. Sensor LDR 

3. Relay 6 Volt

Relay 5 pin 6 volt adalah sebuah komponen elektronik yang digunakan mengendalikan arus listrik yang lebih besar dengan bantuan sinyal lebih kecil. Relay ini memiliki karakteristik khusus, termasuk memiliki 5 pin kaki dan beroperasi pada tegangan 6 
Gambar 1.4. Relay

4. LED Bohlam 240 Volt

LED (Light Emitting Diode) adalah jenis lampu yang semakin populer efisiensi energi dan umur panjangnya. Namun, LED biasanya dirancang beroperasi pada tegangan yang lebih rendah daripada 240 volt. Di banyak negara termasuk sebagian besar negara di Eropa, tegangan listrik rumah 230-240 volt, sedangkan LED biasanya dirancang untuk bekerja pada rendah, seperti 12 volt atau 24 volt. Ini karena tegangan tinggi menyebabkan kerusakan pada LED atau mengurangi umur.
Gambar 1.5. LED Bohlam

5. HI Link Step Down 5 Volt

Hi link step-down adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengurangkan tegangan listrik dari tingkat yang lebih tinggi menjadi  tingkat yang lebih rendah dengan tegangan listrik 5 volt.
Gambar 1.6. HiLink Step Down 5v


Software yang Digunakan

1. Blynk

Blynk adalah sebuah platform yang memungkinkan Anda untuk membuat aplikasi ponsel yang terhubung dengan perangkat keras (seperti mikrokontroler) melalui jaringan internet atau Wi-Fi. Aplikasi Blynk sering digunakan dalam proyek IoT (Internet of Things) karena memungkinkan Anda untuk mengendalikan dan memantau perangkat fisik dari jarak jauh melalui ponsel cerdas atau tablet.

Gambar 1.7. Logo Blynk

2. Aplikasi Arduino IDE 

Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah lingkungan pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler Arduino.Arduino merupakan platform open-source yang sangat populer untuk prototyping perangkat elektronik dan IoT. Arduino IDE menyediakan bahasa pemrograman yang mudah digunakan dan alat yang diperlukan untuk mengembangkan kode perangkat lunak yang akan diunggah ke papan Arduino.
Gambar 1.8. Logo Arduino

3. EasyEDA 

EasyEDA adalah platform desain elektronik berbasis web yang menyediakan berbagai alat untuk merancang sirkuit elektronik, membuat layout PCB, dan berkolaborasi dengan orang lain dalam proyek desain. EasyEDA dirancang untuk menjadi alat yang mudah digunakan, terutama untuk pemula dan penggemar elektronik yang tidak memiliki latar belakang teknis yang mendalam.
Gambar 1.9. Logo EasyEDA

4. Fritzing

Fritzing adalah perangkat lunak open-source yang digunakan dalam desain perangkat keras elektronik dan untuk membuat prototipe sirkuit. Ini dirancang khusus untuk memudahkan pemula dan penggemar elektronik dalam merancang sirkuit, membuat layout PCB (Printed Circuit Board), dan memvisualisasikan prototipe elektronik secara grafis. Fritzing memiliki tujuan untuk membuat dunia elektronik lebih dapat diakses oleh orang-orang yang tidak memiliki latar belakang teknis yang mendalam.
Gambar 1.10. Logo Fritzing


Block Diagram

Diagram block adalah representasi grafis dari sebuah sistem atau proses yang menggambarkan berbagai komponen atau blok-blok fungsional yang saling berhubungan dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.


Gambar 1.11. Block Diagram Sistem Monitoring 

Schematics Diagram

Rangkaian ini akan memungkinkan NodeMCU untuk mengendalikan lampu AC dengan mengaktifkan dan menonaktifkan relay melalui transistor BC547. Dalam skenario tertentu, Anda dapat menghubungkan NodeMCU ke jaringan Wi-Fi dan mengendalikan lampu AC secara nirkabel melalui aplikasi seluler atau komputer. Pastikan untuk mengamati keamanan dan aturan listrik yang berlaku saat merakit dan mengoperasikan rangkaian ini lanjut.

Gambar 1.12. Schematics Diagram 


3D View

Gambar 1.13. 3D View PCB Board 


User Manual Guide

1. Persiapan Awal

a) Tancapkan kabel USB ke board ESP8266.

b) Colokkan slenger adaptor/stop kontak untuk memberi daya pada sistem.

Gambar 1.14. Produk Lampu Otomatis


2. Prinsip Kerja Lampu Otomatis

a) Sistem ini menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi intensitas cahaya di sekitar.

  • Jika lingkungan terang (cahaya cukup) → lampu akan otomatis mati.
  • Jika lingkungan gelap (bayangan) → lampu akan otomatis menyala.

b)Indikator tambahan berupa LED dipasang untuk memberikan tanda visual pada perangkat:

  • Lampu mati → LED merah menyala. 
  • Lampu menyala → LED hijau menyala. 

3. Tampilan di Aplikasi Blynk

Selain indikator fisik, pengguna juga dapat memantau kondisi lampu melalui aplikasi Blynk IoT.Ketika sensor LDR mendeteksi cahaya:

  • Monitor Blynk menampilkan status “Lampu OFF”.
  • Gauge pada aplikasi menunjukkan nilai resistansi cahaya dari LDR.
  • Ketika sensor LDR mendeteksi bayangan/gelap:
  • Monitor Blynk menampilkan status “Lampu ON”.
  • Gauge menampilkan nilai resistansi cahaya sesuai kondisi gelap.

Dengan begitu, pengguna tidak hanya bisa mengetahui kondisi lampu, tetapi juga memantau intensitas cahaya lingkungan secara real-time.

Gambar 1.15.Tampilan UI




Posting Komentar